Dirjampelkes BPJS Kesehatan dan Gubernur Ganjar Pranowo Meninjau Langsung Vaksinasi Covid-19
Dalam kunjungan Lily di sentra vaksinasi Kecamatan Mijen, Universitas Wahid Hasyim Semarang serta Universitas Negeri Semarang, prioritas pelaksanaan vaksinasi Covid 19 ini diberikan kepada kelompok komorbiditas hipertensi dan diabetes melitus dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan anamnesa oleh petugas vaksinasi.
Peserta JKN-KIS yang tergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan Program Rujuk Balik (PRB), juga menjadi salah satu prioritas program vaksinasi Covid 19 mengingat masyarakat dengan penyakit penyerta/komorbiditas merupakan salah satu kelompok rentan apabila terinfeksi Covid-19.
Hal ini sejalan dengan adanya Surat Edaran Kemenkes nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid dan Penyintas Covid-19, serta Sasaran Tunda bahwa keamanan dan manfaat vaksin yang diberikan jauh lebih tinggi daripada risiko.
“Aplikasi P-Care Vaksinasi ini pada umumnya juga telah mencakup data kepesertaan, riwayat pelayanan kesehatan, data kunjungan sakit maupun kunjungan sehat, serta data rujukan dan rujuk balik dari peserta JKN-KIS yang mengikuti Prolanis atau PRB,” tutur Lily.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo yang ikut memantau pelaksanaan vaksinasi bagi peserta JKN-KIS Prolanis di Kecamatan Mijen mengaku senang kelompok lansia dan komorbiditas sudah bisa mengikuti program vaksinasi.
Menurut Ganjar, kegiatan vaksinasi yang dilakukan terhadap kelompok rentan akan mengurangi risiko terpapar Covid-19.
"Ternyata BPJS Kesehatan ada datanya dan terdeteksi. Kami sekarang punya petanya di seluruh Jawa Tengah. Harapannya bisa melindungi kelompok yang mempunyai komorbiditas ini, karena rata-rata usianya sudah tua," ungkap Gubernur Ganjar.
Tercatat data di BPJS Kesehatan Cabang Semarang, jumlah peserta JKN-KIS yang terdiagnosis menderita hipertensi dan diabetes melitus di Kota Semarang sebanyak 133.839, dan sampai saat ini proses vaksinasi telah mencapai 51.362 jiwa.