Dirut PDAM Jaya Bingung Dicopot Mendadak
Sabtu, 24 Desember 2011 – 04:24 WIB
Kendati begitu, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan teknik sipil 1972 tersebut, mengaku legowo dan tak berniat mencari tahu mengapa gubernur memberhentikanya. Karena, apapun keputusan tersebut ia yakin telah dipertimbangkan dengan baik. Apalagi, sebagai anak buah, dirinya berusaha memegang teguh janji untuk mengabdi kepada atasan.
"Saya menerima pemberhentian ini dengan ikhlas. Saya juga berterimakasih kepada Pemprov DKI yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjabat Dirut PAM Jaya selama satu setengah tahun ini," tutur Maurits.
Saat ditanya apakah pemberhentianya karena sikapnya yang keras, menuntut re-negosiasi kontrak dengan dua mitra swasta Palyja dan Aetra yang dianggapnya merugikan Pemprov DKI, pria yang lahir di Balige Sumatera Utara tahun 1953 itu, tetap menjawab tidak tahu. Dia juga mengeluarkan jawaban sama, yakni tidak tahu, saat ditanya apakah pemberhentianya terkait tekanan dari pihak asing, mengingat operator air Palyja berasal dari Perancis. "Terkait semua itu saya tidak tahu," ujarnya.