Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Disiram Air Mendidih agar Karapas Lepas, Penyu Menangis

Selasa, 01 Januari 2019 – 06:40 WIB
Disiram Air Mendidih agar Karapas Lepas, Penyu Menangis - JPNN.COM
Penyu.Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

Berau Post (Jawa Pos Group) yang coba memastikannya, juga harus pulang dengan tangan hampa. Ekspektasi tinggi untuk melihat langsung penyu bertelur di pulau seluas 44,6 hektare tersebut pada Rabu (19/12) lalu pupus karena ‘patroli’ di sepanjang garis pantai tak mampu menemukan jejak penyu yang naik ke daratan.

Rasa lelah ketika menempuh perjalanan darat sepanjang 106 kilometer, dengan waktu tempuh selama 3 jam pun, tak bisa terbayarkan.

Dari informasi yang dihimpun, perburuan penyu memang sudah terjadi sejak puluhan tahun silam. Bukan cuma telurnya saja, tapi karapas yang punya nilai ekonomis tinggi juga menjadi incaran oknum nelayan di Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau.

Karapas yang menjadi bahan utama pembuatan berbagai aksesori, seperti cincin dan gelang, memang punya pasar yang menggiurkan. Terutama untuk dijadikan buah tangan bagi wisatawan setelah berkunjung ke Bumi Batiwakkal.

Tak berhasil menemukan penyu bertelur, tim Berau Post coba menelusuri alur perburuan karapas penyu oleh oknum nelayan, hingga cara mengolah karapas menjadi berbagai bentuk aksesori.

Memang bukan perkara mudah. Walau awalnya tim tidak menunjukkan identitas dan berpura menjadi seorang wisatawan. Tetap saja beberapa nelayan dan pedagang aksesori di Pulau Derawan, kompak memilih bungkam.

Berbagai cara pun digunakan untuk mendapatkan informasi tersebut. Cara menjadi wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh aksesori berbahan karapas penyu, beberapa kali gagal. Para pedagang di Pulau Derawan terlihat sangat hati-hati dalam melayani wisatawan yang ingin membeli aksesori berbahan karapas penyu.

Satu, dua, hingga empat pemilik toko di Pulau Derawan mengaku tidak lagi menjualnya. Alasannya juga beragam. Ada yang karena takut berurusan dengan aparat, ada juga yang mengaku memilih beristirahat sebentar, karena baru beberapa pekan mendapat peringatan ketika Wakil Bupati Agus Tantomo melakukan sidak ke Pulau Derawan.

Tubuhnya disiram air mendidih agar karapas lepas, penyu menangis hingga mati perlahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close