Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ditjen PSP Akan Melakukan Pemetaan Jaringan Irigasi Tersier

Selasa, 03 Desember 2019 – 21:22 WIB
Ditjen PSP Akan Melakukan Pemetaan Jaringan Irigasi Tersier - JPNN.COM
Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan pemetaan prasarana pertanian. Selama ini Ditjen PSP juga sudah melakukan monitoring optimalisasi pemanfaatan jaringan irigasi tersier (JIT)

“Meskipun demikian, kami akan tetap melakukan pendataan lagi. Baik itu Jaringan Irigasi Tersier, Alsintan, asuransi pertanian dan kartu tani,” ujar Dirjen PSP Sarwo Edhy, Selasa (3/12).

Selain itu, lanjut Sarwo, pihaknya juga akan mendata atau melakukan pemetaan jaringan irigasi yang sudah direhabilitasi dan yang belum direhabilitasi. Dalam empat tahun (2015-2018), Kementan sudah merehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (JIT) seluas 3,12 juta hektare (ha). Realiasi terbesar terjadi tahun 2015 yang mencapai 2,45 juta ha.

Sarwo Edhy mengatakan, kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi dari luasan 3,12 juta ha mampu mempertahankan produksi padi sebanyak 16,36 juta ton. “Kami harapkan JIT yang sudah diperbaiki tersebut dirawat petani secara swadaya, agar infrastruktur perairan itu tetap berfungsi dengan baik,” jelasnya.

Menurut Sarwo Edhy, pemeliharaan jaringan irigasi, baik skunder, primer dan tersier, tidak lain agar pasok air ke sawah petani menjadi lancar. “Jika pasok air lancar, maka tanaman tidak mengalami kekeringan. Apalagi di musim kemarau, keberadaan air sangat dibutuhkan,” tegasnya.

Direktur Irigasi Pertanian, Ditjen PSP Rahmanto menambahkan, Ditjen PSP mempunyai program/kegiatan pengembangan sumber-sumber air dengan fokus kegiatan mengoptimalkan sumber-sumber air permukaan seperti sungai, mata air dan run off untuk dapat digunakan sebagai suplesi irigasi di lahan pertanian.

Dalam waktu tiga tahun (2015-2017) Direktorat Irigasi Pertanian telah melaksanakan program pengembangan bangunan konservasi air. Yakni embung, dam parit, dan long storage sejumlah 2.785 unit. "Hingga 5 November 2018 telah dibangun 2.978 unit. Dengan estimasi luas layanan per unit 20 ha, maka luas oncoran atau yang dapat diairi saat musim kemarau mencapai 59,78 ribu ha," papar Rahmanto.

Jika berdampak pada peningkatan IP 0,5, maka akan terjadi penambahan luas tanam 29,78 ribu ha dan penambahan produksi padi 154,85 ribu ton.

Ditjen PSP Kementan segera melakukan pemetaan prasarana jaringan irigasi tertier (JIT).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close