Ditunggu, Kontribusi 9 Kampus Terbaik di Indonesia dalam Melawan Corona
Maka dari itu, pihaknya mendesak pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) segera menjembatani berbagai perguruan tinggi yang punya teknologi tersebut dengan kalangan industri baik BUMN maupun swasta.
"Jadi poinnya, naiknya rangking perguruan tinggi itu harus disertai dengan meningkatnya kemampuan memenuhi kebutuhan masyarakat kita sendiri yang sekarang membutuhkan vaksin, sarana medis, ventilator, dan obat-obatan," tutur politikus asal Jawa Timur ini.
Dia berharap teknologi hasil riset sejumlah kampus itu bisa segera dirasakan masyarakat manfaatnya, terutama untuk menutupi kebutuhan dalam pandemik Covid-19.
Di sinilah diperlukan gerak cepat dari Kemendikbud, supaya hasil riset itu bisa diproduksi secara besar-besaran.
Dengan demikian, manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat terutama di RS rujukan Covid-19 yang mengalami kekurangan sarana medis, ventilator, robot pembantu tenaga medis, APD, vaksin, obat-obatan.
Untuk mewujudkan hal itu, tambah Prof Zainuddin, dibutuhkan kekompakan antarkementerian dan lembaga dengan perguruan tinggi, BUMN maupun pihak swasta. Sehingga istilah gotong royong yang selama ini disuarakan jajaran menteri tidak sekadar retorika.
"Bagaimana bisa diwujudkan gotong royong antara Kememdibud, perguruan tinggi, BUMN, swasta. Jangan cuma latihan keterampilan yang tidak bermanfaat yang di google sudah banyak itu yang diurusi," tandasnya. (fat/jpnn)