Divonis Umur Tinggal 10 Hari, Yakin Masih Ada Keajaiban dari Allah
Karena harus bolak-balik Gresik-Surabaya, demi menghemat waktu, tenaga, serta biaya, Khotijah dan suami memutuskan untuk mengontrak rumah di Surabaya.
Kondisi Khotijah pun labil. Hidupnya bergantung obat. Pada titik paling parah, dia pernah terbaring koma sebulan. Kesadaran hilang.
Suaminya yang saat itu bekerja di salah satu BUMN pun semakin khawatir. Satu-satunya jalan untuk bisa membantu Khotijah agar segera sehat adalah menjual aset-aset keluarga. Rumah mereka pun dilego.
”Kebutuhan operasi Rp 60 juta. Sementara harga jual rumah hanya Rp 40 juta,” kenang Khotijah.
Otomatis, masih ada beberapa aset lagi yang harus dijual. Selain kendaraan roda dua, truk yang jadi sarana usaha utama ikut dilego.
Bagi Heriyanto, yang terpenting istrinya segera sembuh. Karena itu pula, dia setia mendampingi Khotijah.
Tapi, gara-gara itu, dia dikeluarkan dari tempatnya bekerja. Sebelumnya, sudah tak terhitung surat teguran yang dia terima.
Heriyanto memang terpaksa sering absen dari kantor untuk mengurus istri. Sebab, pasangan suami istri itu tak punya banyak sanak keluarga. Juga tak mungkin merepotkan orang tua yang telah membantu mengasuh anak-anak mereka.