Doa dan Harapan Bang Ara untuk Yogyakarta demi Indonesia
Ara juga mengenang dialognya dengan Kh Abdurrahman Wahid. Mulanya, Ara ketika hendak maju sebagai calon anggota legislatif sempat ditanya oleh tokoh Nahdatul Ulama (NU) yang dikenal dengan panggilan Gus Dur itu.
Dalam dialog itu Gus Dur bertanya ke Ara tentang keputusannya maju sebagai caleg dari daerah pemilihan Jawa Barat XI yang meliputi Subang, Majalengka dan Sumedang. Daerah itu didominasi masyarakat Sunda yang mayoritas Islam.
Sedangkan Ara bersuku Batak dan beragama Kristen Protestan. Ara pun menjawab pertanyaan Gus Dur bahwa dirinya merasa nyaman bersahabat dengan kalangan muslim.
“Saya katakan ke Gus Dur, saya menemukan saudara-sudara saya umat Islam yang sangat bersahabat yang sangat cinta perdamaian. Itu yang saya lihat,” tuturnya.
Menurut Ara, sahabat-sahabatnya dari kalangan muslim juga sangat terbuka menerima perbedaan. “Dan menurut saya, Pancasila adalah kado yang terindah dari umat Islam Indonesia kepada rakyat Indonesia,” katanya.
Sedangkan Ketua TMP Yogyakarta Adi Prasetya menambahkan, kegiatan Syawalan dan Gelar Budaya itu dihadiri sekitar 5.000 orang. Di antaranya dari Majelis Dzikir Pondok Pesantren Al Hadi Sleman, serta dari anggota TMP dan BMI.
Adi dalam kesempatan itu juga menyampaikan pentingnya penguatan budaya. Menurutnya, Yogyakarta yang dikenal juga sebagai Kota Budaya memiliki beragam kultur dari berbagai daerah yang bisa tumbuh dan berkembang secara berdampingan.
“Penguatan budaya ini sangat penting terus dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat. Budaya selain merupakan kepribadian bangsa, juga sebagai pendekatan menangkal paham-paham intoleran dan radikal yang bisa memecah belah bangsa Indonesia,” pungkasnya.(jpg/jpnn)