Dokter Kumala Menjelaskan tentang Gagal Ginjal
Lanjutnya, secara garis besar gagal ginjal dibagi menjadi dua yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis.
Gagal ginjal akut artinya penurunan fungsi ginjal terjadi mendadak dalam waktu singkat atau beberapa jam atau beberapa hari pada ginjal yag sebelumnya normal.
Hal itu bisa terjadi akibat penyakit atau faktor luar yang membuat ginjal tiba-tiba bekerja terlalu keras sehingga ginjal lelah dan akhirnya menurun fungsi mendadak misalnya penyakit jantung, sumbatan pada saluran kemih misal batu ginjal, keracunan atau penyakit apapun yang mengenai salah satu organ penting.
"Akan tetapi bila penyakit atau kondisi dasarnya teratasi ada kemungkinan besar kondisi ginjal dapat pulih seperti sedia kala," jelasnya.
Sedangkan gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara perlahan akibat penyakit kronis, berlangsung lebih dari 3 bulan dan tidak dapat kembali pulih.
"Gagal ginjal kronis disebabkan oleh penyakit pada ginjal itu sendiri misal glomerulopati primer, ginjal polikistik atau sumbatan pada ginjal atau akibat penyakit menahun yang tidak terkontrol misal kencing manis, darah tinggi, lupus, infeksi dan lainnya," kata dia.
Salah satu cara untuk mengatasi penumpukan racun dan cairan akibat gagal ginjal adalah cuci darah atau hemodialisis. Cuci darah dilakukan jika kondisi pasien yang semakin menurun atau memburuk tiba-tiba akibat penumpukan racun dalam darah dimana pada gagal ginjal akut terjadi kenaikan kadar creatinin 2-3x lipat dari nilai normal dan pada gagal ginjal kronis terjadi penurunan laju filtrasi glomerolus < 15ml/mnt/1,73m2) atau disebut gagal ginjal terminal.
"Pada gagal ginjal akut dilakukan cuci darah hingga 3 bulan untuk menilai kondisi ginjal, bila pulih maka cuci darah dihentikan sedangkan pada gagal ginjal kronis berarti cuci darah seumur hidup," katanya.