Dorong Pengentasan Kemiskinan Petani, BKP Kementan Kembangkan PKU di Jambi
Kegiatan PKU yang baru efektif berjalan 3 bulan terakhir sudah mulai terlihat dampak manfaatnya bagi anggota kelompok. Meski baru sebagian kambing yang menghasilkan susu, pangsa pasar serta harga jual susu cukup menjanjikan.
“Kami sangat berterima kasih kepada BKP Kementan yang telah memberikan bantuan kepada kami. Saat ini budidaya kambing telah berjalan dengan lancar dan semua kambing dalam keadaan sehat. Kami optimis dapat memasarkan produk susu kambing yang dihasilkan karena permintaan yang cukup tinggi di daerah kami,” ungkap Prayoto, Ketua Gapoktan Agro Tani.
Hal senada disampaikan Camat Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Hendry Fonda yang juga turut hadir ke lokasi PKU.
“Kami sangat bersyukur salah satu Desa di wilayah kami mendapat program bantuan Pemerintah seperti PKU yang diinisiasi BKP Kementan. Kami optimis kegiatan PKU dapat bernilai ekonomis tinggi dan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat," ujar Fonda.
Keyakinan keberhasilan PKU juga disampaikan Rofiun, pendamping pengolahan dan pemasaran kegiatan PKU di Jambi.
Saat ini harga susu kambing etawa dihargai Rp 40.000 per liter, dimana rata-rata satu ekor kambing mampu menghasilkan 1-2 liter per hari. Selain itu, kotoran dan urine kambing juga memiliki nilai jual yang tinggi, masing-masing seharga Rp 20.000/karung ukuran 10 kg serta Rp 2.000/liter.
"Dengan memelihara 13 ekor kambing, rata-rata dalam sehari dapat menghasilkan kotoran sekitar 5 kg dan urine sekitar 10 liter, atau pendapatan kelompok sekitar Rp 24.000 per hari dari kotoran dan urine," papar Rofiun.(adv/jpnn)