DPD : Semakin Jarang Pemimpin Yang Negarawan
Jumat, 20 Mei 2011 – 05:20 WIB
Pembicara lain, Direktur Reform Institute Yudi Latief mengatakan dulu negara mengajarkan Pancasila secara top down. "Seolah yang berkepentingan dengan Pancasila hanya negara dan para pejabat negara itu yang paling mengerti Pancasila atau pancasialis," sindir Yudi.
Pendekatan vertikal ini, menurut Yudi, berakibat fatal. Ketika sejarah membuktikan bahwa antara ucapan dan tindakan pejabat negara sering tidak konsisten, publik berduyun -duyun menyalahkan dan memandang sinis terhadap Pancasila. "Padahal yang salah cara mengakarkan Pancasila itu," katanya.
Agar kembali menjadi mainstream di tengah masyarakat, Yudi menyebut Pancasila harus diradikalisasi. "Bukan saja NII dan terorisme yang radikal. Pancasila juga harus radikal. Kalau tidak Pancasila akan seperti angin yang gampang disisihkan ideologi lain," ujar intelektual muda dari Universitas Paramadina, itu.