DPR Ingatkan Jangan Sampai Ada Kebocoran Soal USBN
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Reni Marlinawati berharap, pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SMA yang dimulai pada Senin (10/4), harus lebih baik dalam segi pelaksanaannya dibanding USBN di tingkat SMK pada pekan lalu.
Jangan sampai peristiwa persoalan ketersediaan komputer, kendala jaringan internet serta kurangnya pasokan listrik, kembali terulang.
"Saya berharap hal semacam itu jangan sampai terjadi lagi dalam USBN tingkat SMA ini," ujar Reni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Selain itu, konsep USBN yang materi soalnya mayoritas bersumber dari musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), kata Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan di DPR ini, jangan sampai mengurangi kualitas pelaksanaan USBN.
"Potensi kebocoran soal USBN harus ditekan hingga benar-benar tidak ada peluang kebocoran. Jangan karena ingin kualitas sekolah agar dianggap bagus, langkah-langkah yang tidak terpuji dilakukan, " ucap Reni.
Misalnya, membocorkan soal USBN untuk anak didik. Langkah tersebut dinilai bertentangan dengan hukum serta mengajarkan hal yang tidak baik untuk anak didik.
"Saya meminta stakeholder dalam persoalan USBN ini, senantiasa mengontrol secara ketat setiap tahapan pelaksanaan USBN. Agar sesuai aturan main yang berlaku. Pemerintah pusat harus memastikan kerja dinas pendidikan di daerah, agar sesuai dengan tupoksinya," tuturnya.
Reni menegaskan, USBN bukan sekadar melakukan pemetaan terhadap mutu pendidikan, atau sekadar kelulusan siswa dan syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikut.