DPRD DKI Desak Pemprov Bikin BUMD Energi
Kamis, 06 Mei 2010 – 05:26 WIB
Tidak hanya mempelajari kebutuhan energi, lanjutnya, tetapi juga harus melihat dan mempelajari pola suplai energi di Jawa-Bali. Kemudian dilakukan kajian pembentukan BUMD energi. Fauzi mengatakan proses pengkajian pembentukan BUMD energi sudah berjalan, namun hingga kini hasilnya belum rampung. Faktor yang tengah dikaji antara lain sumber energi dan permodalan. ’’Apakah akan berdiri sendiri atau akan bergabung dengan pihak swasta,’’ ujar Fauzi.
Proses pengkajian dilakukan untuk melihat pemenuhan kebutuhan listrik bagi Jakarta pada 10-15 tahun ke depan. Terlebih pada 2016, direncanakan subway berbasis mass rapid transit (MRT) akan beroperasi dan membutuhkan energi listrik dalam kuantitas besar. ’’Mungkin MRT ada baiknya memiliki power plan sendiri untuk listrik. Tetapi pembentukan BUMD energi ini tidak eksklusif untuk MRT saja, bisa juga sebagian digunakan untuk kepentingan transportasi publik,’’ cetusnya.
Kebutuhan pasokan energi listrik untuk MRT diperkirakan 50 megavolt. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Pemprov DKI telah menandatangani nota kesepahaman dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun lalu. PLN akan membangun beberapa gardu di sepanjang rute MRT untuk menjaga kestabilan tegangan. (pes)