DPU Klaim Jalan Thamrin Bebas Banjir
Jumat, 03 Desember 2010 – 01:10 WIB
Menurut Ery, setelah krossing Thamrin bisa diselesaikan, setiap terjadi hujan deras, air dengan mudah dan cepat akan langsung masuk ke dalam saluran Jalan Thamrin, Jalan Sabang, Jalan Sunda, Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Agus Salim.
Selanjutnya, air akan dibuang ke Kali Cideng. Dari tempat tersebut, air akan dipompa ke banjir Kanal Barat melalui Pompa Siantar. “Keberadaan krossing ini bisa mempercepat aliran air. Air hujan yang tidak terserap dan antre masuk saluran langsung bisa dialirkan dengan cepat. Kalau dulu, kapasitas saluran sangat kecil karena banyak sampah dan lumpur. Akibatnya, volume air dengan kapasitas saluran tidak seimbang. Air harus antre untuk bisa dialirkan. Ini yang menyebabkan genangan,” terangnya.
Menurut Kabid Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas PU Tarjuki, pengerjaan krossing Jalan Thamrin sudah memasuki tahap akhir. Setelah disodet, saat ini tinggal memasukkan beton kotak ke dalam saluran untuk menjaga tanah yang sudah dikeruk tidak longsor. Ada dua saluran yang dalam tahap penyelesaian itu. masing-masing ukurannya 4x2 meter dan 3x2 meter. Lokasi saluran menyilang dari depan gedung Jaya Thamrin dan di depan gedung Surya Thamrin, Jakarta Pusat.
Sesuai nilai kontrak, untuk menyelesaikan krossing dua saluran itu menelan biaya Rp 38 miliar dari pagu anggaran APBD DKI 2010 Rp 40 miliar. Konsultan Tata Air Dinas PU DKI Hadi Purwanto menambahkan, proses pengerjaan krossing Jalan Thamrin memang dalam tahap penyelesaian lantaran saat ini tengah dalam proses pemasangan kotak beton (box culvert).