Dua Jempol Arief Yahya untuk Budi Karya
Inilah yang membuat Menhub Budi tergugah mengembangkan wisata yacht dan kapal pesiar yang paling cocok buat wisman. "Jadi wajar dan perlu dibangun berbagai fasilitas pendukung seperti sarana transportasi ke destinasi unggulan dan utama seperti di Labuan Bajo," katanya.
Saat ini, peti kemas terlihat masih bertumpuk di Pelabuhan Labuan Bajo. Ke depan, fungsi pelabuhan barang akan dilaihkan ke pelabuhan lain. Fokus pelabuhan barang akan dialihkan ke Pelabuhan Maumere, Sikka. Pemisahan itu dilakukan agar tiap pelabuhan memiliki fokus serta tidak saling mendahului.
"Pemindahan itu tidak akan mengurangi pendapatan penduduk. Karena turis juga bisa jadi pendapatan penduduk sini. Di sini kerja sepuluh ribu. Lalu kita buat titik lagi. Jadi akan ada tambahan lapangan kerja. Penduduk sini, bisa saja buat restoran di bukit sana," ujarnya.
Budi juga berencana membuat satu pelabuhan baru yang berfungsi sebagai pengumpan. Hanya saja, masih dilakukan pengkajian untuk mencari lokasi untuk pelabuhan baru tersebut.
Soal pemindahan ini, Budi mengatakan tidak butuh waktu lama. Sedangkan mengenai pihak mana yang akan mengelola Pelabuhan Labuan Bajo sebagai pelabuhan penumpang, Budi mengatakan baik pihak swasta dan negeri saling bersinergi.
"Tidak lama. Untuk waktunya mungkin setahun. Saya sudah minta Pelindo untuk urus itu. (Pelni) tidak akan jadi yang ketiga. Sinergi semuanya. Karena ini semua aset negara. Termasuk swasta juga (pelihara) aset negara. Tidak boleh ada yang terpinggirkan," tuturnya.
Keinginan Menhub tadi sejalan dengan program Kementerian Pariwisata. Sebelumnya, kementerian di bawah komando Arief Yahya itu juga berkomitmen terhadap pengembangan wisata dengan pembangunan banyak marina atau dermaga yacht di Tanah Air, termasuk Labuan Bajo.
"Kami jadi makin optimistis menangkap potensi pasar 6.000 yacht. Kalau sudah di-support Kemenhub, mimpi meraup devisa Rp 6 triliun dengan asumsi setiap yacht dapat menghabiskan Rp 1 miliar setiap kali datang, sangat mungkin bisa diraih,” kata Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana. .