Dua Karya KLHK Diuji Menuju Top 45 Inovasi Pelayanan Publik
jpnn.com, JAKARTA -
PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) dan SIPONGI (Sistem Informasi Deteksi Dini Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Web), dua inovasi pelayanan publik dari KLHK diuji oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN-RB) untuk masuk menjadi Top 45 Inovasi Pelayanan Publik.
Keduanya diuji setelah sebelumnya masuk menjadi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dengan menyisihkan 1.872 proposal yang disubmit dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2019.
BACA JUGA : Kejar - kejaran Polisi dengan Begal Sadis di Kuburan, Begini Akhirnya
Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono dan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Karliansyah mewakili KLHK melakukan sesi presentasi dan wawancara di depan enam juri yaitu JB Kristiadi, Nurjaman Muchtar, Eko Prasojo, Suryopratomo, Siti Zuhro, Neneng Goenandi.
"Tahun 2015 kita semua tahu ada Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terbesar dari beberapa karhutla sebelumnya. Dari kejadian itu tentunya mengindikasikan bahwa kita tidak bisa bekerja secara manual, jadi harus dibangun sebuah sistim yang bisa menjamin pengendalian karhutla itu dan kita kenal dengan SIPONGI itu arahnya sebetulnya deteksi dini," ujar Bambang seusai menjelaskan kepada juri terkait SIPONGI pada presentasi dan wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik, Rabu (3/7).
Bambang menambahkan jika SIPONGI merupakan sistem informasi yang dibuat sebagai dasar untuk mencegah terjadinya karhutla melalui deteksi dini hotspot/titik api.
SIPONGI ini dikoordinasikan oleh KLHK sebagai walidatanya. SIPONGI dibangun dari pendekatan informasi dari BMKG dan LAPAN, keluaran data SIPONGI menjadi bagian dari pengambilan keputusan.