Duh, Pemerintah Amerika Serikat Tutup Lagi
jpnn.com, WASHINGTON - Seharusnya kemarin, Sabtu (20/1) menjadi hari yang membahagiakan bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dia bakal merayakan pesta untuk memperingati setahun pelantikan dirinya sebagai orang nomor satu di AS.
Tapi, pesta itu harus ditunda. Trump urung ke resort-nya di Mar-a-Lago, Florida, untuk bersenang-senang. Sebab, pemerintah federal shutdown atau tutup untuk sementara waktu.
Kebuntuan politik itu terjadi karena Senat tak meloloskan stopgap spending bill atau rencana anggaran pengganti yang diajukan pemerintahan Trump.
Usulan anggaran tersebut mengatur dana tambahan agar pemerintah federal AS bisa terus berjalan hingga 16 Februari mendatang.
Sejak September tahun lalu, pemerintah sudah tiga kali mengajukan anggaran serupa. Dua usulan sebelumnya diloloskan oleh Kongres yang terdiri atas House of Representative (DPR) dan Senat. Sedangkan usulan terakhir tidak.
Batas akhir untuk menyetujui usulan anggaran tersebut adalah Sabtu pukul 00.00. Ternyata, tidak ada kata sepakat dari kedua kubu. Agar usulan anggaran itu bisa lolos, dibutuhkan persetujuan minimal 60 di antara 100 anggota Senat. Sejauh ini, hanya 50 anggota Senat yang mendukung.
Sejak 1976, pemerintah federal AS sudah 18 kali mengalami shutdown. Tapi, ini kali pertama shutdown terjadi saat partai yang sama berkuasa di Kongres.
Partai Republik yang mengusung Donald Trump berkuasa di House of Representative maupun Senat. Meski begitu, Republik hanya memiliki 51 kursi di Senat. Mereka harus bisa mengubah pikiran setidaknya 9 anggota Demokrat jika ingin meloloskan usulan.