Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Duh, Rahayu Saraswati Dinilai Menunjukkan Ciri-Ciri Pemimpin Represif

Kamis, 29 Oktober 2020 – 15:57 WIB
Duh, Rahayu Saraswati Dinilai Menunjukkan Ciri-Ciri Pemimpin Represif - JPNN.COM
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Foto : Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Rachmayanti Kusumaningtyas menilai respons calon Wakil Walikota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati terhadap kritik warganet yang kembali mengunggah foto lamanya terlalu berlebihan.

Menurut Rachmayanti, sebagai mantan anggota DPR RI, sebagai Wakil Ketua Umum Partai dan sebagai calon pejabat publik, Saraswati seharusnya sadar jika kehidupan pribadinya akan diakses masyarakat, termasuk memantik beragam reaksi dan kritik.

“Sebagai pejabat publik, apalagi calon wakil kepala daerah, Saras seharusnya sadar jika seluruh kehidupan pribadinya akan diakses oleh publik, akan dikritisi dan seterusnya. Bahkan di Tangsel ini urusan keluarga dan urusan pribadi calon lain juga dipertanyakan netizen, itu biasa saja," kata Rachmayanti saat ditemui di kawasan BSD, City, Kamis (29/10).

Di sisi lain, Rachmayanti menilai rencana Saraswati yang akan memperkarakan warga Tangsel ke kepolisian menunjukan karakter keponakan Prabowo Subianto itu dalam menghadapi persoalan.

“Saya kok melihat apa yang akan dilakukan Saras, melaporkan salah seorang pemilik akun dengan ancaman UU ITE, menjadi karakter yang akan terus dilakukan Saras. Tidak mengedepankan dialog, Saras justru bertindak represif, padahl itu warganya atau calon warganya. Jadi dia belum terpilih saja sudah begitu, bagaimana nanti jika terpilih, setiap kritik yang disuarakan masyarakat bisa saja berakhir dengan jerat UU ITE,” ujar Rachmayanti.

Menurut Rachmayanti, Tangsel memiliki budaya kekeluragaan yang kental. Karenanya, setiap persoalan yang terjadi, akan lebih dulu diutamakan dialog.

Namun, cara tersebut tak dilakukan Saraswati. Di sisi lain, Rachmayanti menilai, Saraswati seperti sengaja membuat perkara tampak besar demi mengundang simpati publik.

“Saras sepertinya benar-benar memanfaatkan kasus ini sebagai panggung pencitraan. Dia menampakkan seolah-olah menjadi korban, dan berharap mendapat simpati dan dukungan masyarakat, padahal memaafkan justru akan menuai simpati. Tapi sekali lagi itu memang kembali pada karakter pribadi, memaafkan memang barang sangat mewah,” kata Rachmayanti.

Pengamat politik menilai respons calon Wakil Walikota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati terhadap kritik warganet terlalu berlebihan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News