Dulu Ada Dua Ribu, Kini Tinggal Hitungan Jari
Rabu, 30 Desember 2009 – 02:02 WIB
Gara-gara bermata biru, saat kuliah, Irwandi kerap disapa bule. "Waktu kuliah dulu musimnya rambut gondrong. Saya panjangkan rambut pirang ini," ucap Irwandi sambil mengelus potongan rambutnya yang kini cepak. Dia terpaksa memangkas rambut karena profesinya sebagai guru. "Masak, jadi guru gondrong, terus pirang," kata Irwandi lantas terbahak.
Panggilan itu, kata dia, tetap melekat hingga sekarang. Saat mengajarkan olahraga, siswa-siswanya juga menyapa dengan panggilan yang sama. "Saya kerap disapa "Pak Bule?. Ya, agar akrab dengan mereka, saya biarkan saja," ungkapnya.
Seusai mengajar, Irwandi memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja di pasar. Pekerjaan ini dia lakoni untuk menambah penghasilan. Maklum, gaji dia sebagai guru honorer tak seberapa. Karena itu, dia memilih menjadi pelayan toko milik sepupunya. Di pasar, panggilan bule juga masih melekat. "Warga bilang, kalau mau beli celana yang bagus, belilah di tokonya bule. Yang dimaksud, ya saya ini," ujarnya promosi.