Dunia Usaha Perlu Prediksi Cermat Kurangi Risiko PascaCovid-19
Faisal membandingkan krisis ekonomi dan depresi besar pada 1929 akibat wabah penyakit. Pada masa itu, langsung tersedia obatnya dengan sejumlah kebijakan ekonomi untuk memulihkannya.
“Tetapi akibat pandemi saat ini, semua berjalan serbat tidak jelas. Sistem informasi dan globalisasi yang sangat masif menjadikan kondisi ekonomi dunia terguncang. Butuh kebijakan ekstra keras dan dana yang besar untuk mitigasi dan penyelamatan menuju kondisi new-normal,” kata Faisal Basri.
Sementara, Ketua Harian JAPNAS Widiyanto Saputro mengatakan bahwa pada prinsipnya pengusaha selalu membutuhkan informasi kondisi dan forecast ekonomi aktual yang terpercaya, peta jalan yang cukup bisa diandalkan menghadapi situasi COVID-19 ini.
“Kami perlu memahami di mana ombak besar dan di mana karang. Sekalipun kami tak mampu mengatur arah angin, tetapi kami bisa menyesuaikan layar. Mengambil kesempatan, tumbuh dan melaju cepat kedepan,” ujar pemilik Arumbumi Group ini penuh semangat.
Dalam webinar kali ini tercatat 380 anggota Japnas terdaftar, tersebar dari 15 Provinsi yang diwakili para Ketua Umum Wilayah masing-masing.(mg7/jpnn)