Eks Kantor DPRD Dibom
Ada yang Mengaitkan dengan Pilkada BupatiSatu demi satu angota tim menyebar. Ada yang memasang bendera merah pada serpihan-serpihan kecil yang diidentifikasi sebagai bukti. Ada juga yang memasang papan nomor pada titik tertentu. Pusat ledakan dipasangi nomor satu. Selebihnya di pasang pada beberapa titik yang menyebar.
Selain memeriksa halaman eks kantor DPRD PPU, juga dilakukan pemeriksaan di dalam ruangan yang juga agak berantakan. Plafon yang berjatuhan disingkap untuk melihat apakah ada serpihan atau bukti lain tersimpan.
Langkah selanjutnya yang dilakukan tim adalah membentangkan benang dari pusat ledakan ke sejumlah serpihan yang sudah ditandai dengan bendera merah. Bentangan benang ini akan bisa menentukan tipikal ledakan serta kekuatan ledakan. Jauhnya serpihan akan menentukan seberapa kuat daya ledak bom yang dipasang.
Hingga pukul 17.00 Wita, proses identifikasi TKP masih dilakukan. Satu demi satu serpihan yang dicurigai dikumpulkan. Lalu, ada beberapa anggota tim yang menyebar untuk melihat kemungkinan-kemungkinan lain. Misalnya, bagaimana pelaku bisa masuk dan keluar dengan bebas, padahal di ruangan belakang gedung ada penjaga malam. Memang, di halaman depan saat malam gelap karena tidak ada lampu.
Tadi malam sudah tidak ada proses identifikasi di TKP. Eks kantor DPRD terlihat sebagaimana sebelumnya, gelap. Maklum saja, tidak ada satu lampu pun di bangunan itu. Sementara, di bangunan belakang yang dipakai Panwaslu PPU terlihat terang. Sejumlah polisi terlihat berjaga-jaga sambil duduk di kursi./jpnn)