Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Eropa Naik 27 Persen
Kamis, 04 April 2019 – 01:53 WIB
Kebijakan itu bakal menghapus penggunaan biodiesel berbasis sawit karena dianggap memiliki risiko tinggi terhadap deforestasi.
Gapki pun masih mempertanyakan landasan ilmiah kebijakan RED II karena tak seimbang untuk penggunaan minyak nabati lain seperti kedelai, rapeseed, dan biji bunga matahari.
”Diskriminasi Uni Eropa tentu sangat merugikan negara produsen sawit,” tambah Mukti. (agf/c6/oki)