Ekspor Perikanan ke Jepang kini Bisa Langsung dari Manado
jpnn.com, JAKARTA - Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) berupaya menghadirkan terobosan agar produk dalam negeri bisa menjangkau berbagai negara.
Hal itu lantaran produk perikanan Indonesia sebagai salah satu komoditas panan masih diburu oleh pasar internasional.
Terbaru, BKIPM meluncurkan layanan ekspor langsung dari Manado ke Jepang. Peluncuran layanan ditandai dengan ekspor perdana 10,39 ton ikan tuna sirip kuning dari Manado dan Ambon ke negeri sakura.
"Ekspor langsung dari Manado ke Jepang merupakan salah satu terobosan yang sangat baik terlebih ekspor langsung ini terjadi di masa pandemi Covid-19," kata Kepala BKIPM Rina, dalam keterangan tertulis, Jumat (25/9).
Rina mengungkapkan, direct call ekspor Manado-Jepang sekaligus menjadi kabar gembira, khususnya bagi pelaku usaha perikanan Sulawesi Utara dan sekitarnya. Terlebih provinsi tersebut memiliki potensi perikanan yang luar biasa.
Sebagai gambaran, nilai ekspor komoditas perikanan Sulawesi Utara pada tahun 2019 mencapai USD144.88 juta atau setara dengan Rp2,15 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari volume ekspor yang mencapai 24,8 juta kilogram dan diekspor ke 31 negara.
Adapun Jepang, termasuk dalam tiga besar negara tujuan ekspor produk perikanan Sulawesi Utara. Pada 2019, volume ekspor ke negeri sakura mencapai 3,9 juta kilogram dengan nilai USD29,09 juta.
"Rasanya sangatlah tepat jika direct call ekspor Manado-Jepang diwujudkan karena ditunjang dengan potensi perikanan yang melimpah serta letak geografis Sulut yang sangat strategis," urainya.