Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ekspor Teh Meningkat, Kementan Dorong Daya Saing Produk

Kamis, 15 November 2018 – 14:29 WIB
Ekspor Teh Meningkat, Kementan Dorong Daya Saing Produk - JPNN.COM
Pertemuan tahunan anggota dewan teh Indonesia, yang diadakan di Ruang Rapat Ditjen Perkebunan, Jakarta. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Perkebunan Ir Bambang, MM menyampaikan bahwa komoditas teh turut berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Data menunjukkan ekspor teh meningkat 1 persen dari tahun 2016 sebesar Rp 1,51 triliun menjadi Rp 1,53 triliun pada tahun 2017, dan sampai dengan September 2018, kontribusi ekspor teh sudah mencapai Rp 1,23 triliun.

“Rusia, Malaysia dan Pakistan adalah 3 negara tujuan ekspor teh Indonesia dengan kontribusi mencapai 41 persen," tutur Bambang dalam pertemuan tahunan anggota dewan teh Indonesia, yang diadakan di Ruang Rapat Ditjen Perkebunan, Jakarta.

Dirjen Bambang membeberkan, walaupun secara rata-rata pertumbuhan areal dan produksi nasional 2014-2017 menurun tetapi di tahun 2018 mulai menunjukkan peningkatan terutama produksi dari 139,36 ribu ton menjadi 140,23 ribu ton sampai dengan September 2018.

Tentunya, lanjut Bambang, diharapkan untuk memajukan teh nasional dibutuhkan sinergitas dan peran semua pihak, terutama petani dan industri untuk meningkatkan daya saing teh nasional. "Karena menurut amanat UU, petani teh wajib hukum nya bermitra dengan industri nya," ujarnya.

Bambang mengungkapkan, dari catatan Dirjen Perkebunan, saat ini baru 1 produk teh Indonesia yang punya daya saing terbaik yaitu Teh Java Preanger yang sudah mendapat sertifikasi Indikasi Geografis pada tahun 2015 lalu.

"Mari kita tingkat kan mutu teh Indonesia, saya harap peran Dewan Teh Indonesia untuk mendorong munculnya teh Indonesia yang ber-IG dan memiliki kualitas sesuai dengan permintaan pasar," imbau Bambang.

Selama 5 tahun ini, bentuk perhatian dan komitmen Menteri Pertanian dalam pengembangan komoditas perkebunan sangat tinggi terutama untuk mengangkat produksi teh nasional. ”Selama 2014-2019 untuk pengembangan teh, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan mengalokasikan pengembangan teh seluas 11.310 hektar yang terdiri dari intensifikasi 6.870 hektar dan rehabilitasi 4.440 hektar," jelasnya.

Lokasi pengembangan tersebut dipilih sesuai lokasi yang ditetapkan Menteri Pertanian menjadi kawasan pengembangan teh nasional salah satunya provinsi Jawa Barat dengan kontribusi produksi teh nasional mencapai 71 persen.

Dirjen Perkebunan Ir Bambang, MM menyampaikan bahwa komoditas teh turut berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close