Elektabilitas Airlangga Tinggi Berdasarkan Survei PSI, Pengamat Sarankan Maju Capres
"Hasil penelitian ini memberikan catatan-catatan sebaran suara pemilih Jokowi dan Prabowo, di mana pemilih keduanya lebih banyak menjatuhkan pilihan pada Airlangga karena mereka beralasan kemajuan ekonomi di era Jokowi tak lepas dari peran Airlangga yang sukses menjalankan visi misi pembangunan Jokowi," katanya.
Menanggapi hasil survei PSI ini, pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Kalimah Wasis Lestari menilai bahwa hasil survei capres ini cukup mengejutkan, mengingat nama Airlangga Hartarto jarang muncul dalam daftar potensial calon presiden 2024.
"Survei ini menarik untuk dilihat, terutama hasil yang menujukkan bahwa Ketum Golkar memiliki elektabilitas tertinggi dalam kontestasi Pemilu 2024. Meskipun demikian, terlepas dari hasil survei PSI, saya melihat bahwa ada baiknya Golkar turut mencalonkan Airlangga sebagai capres mengingat Golkar termasuk partai besar dan sudah seyogyanya memiliki kandidat dari partainya sendiri untuk ditampilkan," katanya.
Akan lebih menarik jika Airlangga menggandeng tokoh populer seperti Anies Baswedan atau Ridwan Kamil.
"Meskipun Anies telah didapuk oleh NasDem sebagai bacapres 2024, namun dinamika politik sedang dalam putaran yang sangat cepat," kata Kalimah kepada media, Senin (19/6).
Dia mengungkapkan seharusnya isu ini bisa menjadi daya jual bagi Airlanga Hartarto untuk memenangkan perhatian rakyat. Terutama prestasi ekonomi Indonesia yang berhasil bangkit pascapandemi.
"Sayangnya, selama ini yang paling banyak muncul di permukaan ialah Sri Mulyani yang menduduki jabatan sebagai Menteri Keuangan. Airlangga perlu untuk menunjukkan sejauh mana aksi yang dilakukan betul-betul berkontribusi dalam perekonomian negara. Selain itu, aktivitas simbolik seperti penghargaan dari Jokowi atas kinerja Airlangga bisa jadi salah satu upaya untuk menggeser lensa yang selama ini lebih menyorot Sri Mulyani ke arah Airlangga," ucap Kalimah.
Dia mengatakan ada peluang buat Airlangga untuk menang di pilpres, karena ketum Golkar itu akan jadi pilihan alternatif dengan segudang prestasi di bidang ekonomil.