Elina dan Pelosi
Oleh: Dhimam Abror DjuraidPak polisi itu memakai rompi polantas, bukan rompi anti-peluru untuk menghadapi teroris.
Pak polisi rupanya sudah punya keterampilan multi-skill.
Setelah Kapolri melarang polisi melakukan tilang manual-- untuk menghindari pungli recehan di jalan—sekarang pak polantas ternyata bisa menangkap seseorang yang disebut sebagai teroris. Pak polisi mungkin pantas mendapatkan kenaikan pangkat atas jasanya.
Perempuan itu kemudian diserahkan ke Polda Metro Jaya. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan bahwa kasusnya sudah ditangani, dan warga Jakarta tidak perlu panik menghadapi kasus itu.
Fadil ingin menyampaikan pesan bahwa peristiwa ini hanya kasus kecil. Kepala Kantor Sekretariat Presiden Moeldoko juga bersikap tenang ketika media menanyakan mengenai peristiwa itu.
Dari interograsi yang dilakukan diumumkan bahwa perempuan itu ingin menemui Jokowi dan ingin mengatakan bahwa dasar negara Indonesia salah.
Ternyata, meskipun penampilannya mirip mak-mak yang mau belanja, ternyata Siti Elina punya kesadaran politik tinggi dan melakukan tindakan berani dengan menemui Presiden Jokowi, membawa senjata pistol lagi.
Masalah ini menjadi berkembang serius karena Densus 88 mengambil alih penyelidikannya. Ternyata perempuan ini tidak bergerak sendirian.
Biasanya, kalau ada orang yang melakukan aksi nekat sendirian seperti ini disebut sebagai ‘’lone wolf’’ srigala kesepian. Atau, kalau mau lebih seram lagi, kalau kasusnya melibatkan perempuan, disebut sebagai ‘’female lone wolf’’ atau srigala perempuan kesepian.