Elit Omongannya Kasar, Bahaya bagi Anak-anak Jakarta
jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengatakan, meskipun warga Jakarta yang akan memilih di Pilkada harus berumur 17 tahun, namun ucapan dan tindakan para aktor politik dan tokoh masyarakat berpengaruh terhadap pendidikan anak.
Karena ada dua juta anak-anak Jakarta mendengar ucapan dan membaca perilaku elite yang berdampak langsung terhadap memori mereka.
"Jadi, cara komunikasi yang keras dan meremehkan antarsesama, bersumpah dengan cara melukai anggota badan dan berjanji akan melakukan tindakan yang tidak masuk akal, adalah ucapan dan tindakan yang kurang mendidik," ujar Masykurudin, Kamis (15/4).
Terutama kepada anak-anak yang pengetahuan politiknya terbatas. Sehingga, yang ditangkap oleh anak-anak, kata Masykurudin, adalah kekerasan komunikasi publik dan kekerasan fisik dalam sumpah yang tidak mendidik.
Dikatakan, ketegasan terhadap penyampaian masalah tertentu dengan nada yang tinggi, ditangkap oleh anak-anak bahwa yang bersangkutan sedang marah-marah.
Menurut Masykurudin, komunikasi yang keras cenderung kasar serta sumpah yang negatif, akan kontraproduktif dan kurang mendidik bagi warga Jakarta.
Karena itu Masykurudin barharap para tokoh tetap dapat menyampaikan informasi maupun kebenaran dengan cara santun.
"Dan kesantunan yang dianut, dilakukan dengan cara yang jujur dan tidak pura-pura. Demikian pula, melakukan sumpah yang tidak rasional dan melukai fisik selain dilarang oleh semua agama, juga akan merugikan dirinya sendiri," ujarnya. (gir/jpnn)