Empat Perusahaan Kompak Termasuk PT LEN dan PT Pindad Dorong Industri Pertahanan Berdaya Saing
“Ekosistem harus kerja sama semua yang ada di Indonesia, termasuk dengan BUMS (badan usaha milik swasta). Ini yang kita bangun menjadi kekuatan industri pertahanan nasional. Ini
road map2020-2024, ini program unggulan, kita inisiasi dan target kami sampaikan agar bisa kita capai,” kata Zakky.
Zakky melanjutkan, upaya membuat holding indhan diantaranya bertujuan untuk menaikkan omzet penjualan.
Menurut dia, holding dan merger dilakukan juga agar tidak adainvestasi ganda yang selama ini dilakukan bebeberapa indhan.
"Investasi peralatan akan diatur sedemikian rupa, jangan sampai Len investasi, di tempat lain PT DI, Pindad, melakukan hal sama, ke depan akan diintegrasikan hal tersebut," kata dia.
Zakky melanjutkan, dengan pendirian holding maka indhan bisa meningkatkan sumberdaya manusia (SDA), dan melakukan penilaian terhadap talenta perusahaan. Ujung dari semua itu nanti indhan saling terintegrasi dan menjadi BUMN yang kuat untuk mendukung pertahanan negara dan perekonomian nasional.
"Jangan sampai indhan cakar-cakaran, bertengakr satu dengan lainnya, BUMN dan BUMS memperebutkan beberapa hal yang sama. Harus ada yang diproritaskan, tentunya tidak itu-itu saja, karena itu perlu renstra perlu diwujudkan," kata Zakky.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Ade Bagdja, menjelaskan, kini perusahaan sedang membuat produk pesanan khusus dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, yaitu kendaraan taktis (rantis) bernama Maung. Pesanan yang akan dipenuhi itu mencapai 500 unit sesuai pesanan Kementerian Pertahanan.