Empat Strategi Pemerintah Atasi Covid-19
"Sampai sekarang kita sudah laksanakan pemeriksaan lebih dari 15 ribu. Ketersediaan reagen untuk PCR sudah ada sampai 200 ribu. Tes PCR, kita tes untuk menegaskan diagnosa dari mekanisme skrining yang terarah, sehingga persentase positif dari PCR ini relatif tinggi. Karena kita melakukan tidak dengan metode acak, tapi terpilih dan terstruktur dimulai dari awal," tuturnya.
Strategi keempat adalah isolasi rumah sakit yang dilakukan kala isolasi mandiri tidak mungkin dilakukan, seperti karena ada tanda klinis yang butuh layanan definitif di rumah sakit, termasuk dilakukan isolasi di RS darurat, baik di Wisma Atlet maupun di Pulau Galang yang akan diikuti beberapa daerah untuk melakukan isolasi kasus positif dengan gejala klinis ringan hingga sedang yang tidak mungkin laksanakan isolasi mandiri.
"Puncaknya adalah RS rujukan, untuk penanganan kasus dengan keluhan sedang hingga berat yang butuh peralatan bantu yang spesifik termasuk ventilator. Strategi ini kita lakukan dalam rangka mengefektifkan, mengefisienkan dan tepat sasaran saat kita gunakan sumber daya yang kita miliki. Inilah langkah-langkah yang dilakukan dan akan terus konsisten dilakukan," ucap Yuri menambahkan.
Kendati demikian, Yuri mengingatkan bahwa ujung tombak penanggulangan ini adalah di tengah masyarakat. Bagaimana pondasi mencegah penularan diperkuat dan hal-hal yang harus dilakukan adalah gunakan masker kain, karena masker bedah dan N95 hanya untuk petugas medis.
Selain itu, lanjutnya, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, hindari kerumunan, jaga kesehatan diri sendiri, jangan lakukan perjalanan ke manapun, ke luar rumah hanya diperlukan, selebihnya di rumah. "Kita bisa lindungi diri kita, keluarga kita, tetangga kita, dan bangsa kita. Hanya kita dan kita sajalah yang bisa lindungi bangsa ini hadapi COVID-19," kata Yuri.
Hingga Rabu (8/4), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat kasus positif penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru di Indonesia hampir menyentuh angka 3.000, tepatnya sebanyak 2.956 kasus, sementara 222 pasien sembuh dan 240 orang meninggal dunia. (antara/jpnn)