Face Recognition
Oleh: Dhimam Abror DjuraidPersaingan antara wakil Partai Republik Donald Trump melawan kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton sangat ketat.
Publik mengira Clinton akan menang, karena secara kualitas pribadi lebih unggul dari Trump.
Namun, dalam kenyataannya Trump bisa mengungguli Clinton dan akhirnya menjadi presiden.
Banyak kalangan yang mencurigai kemenangan Trump tidak bersih.
Ada kecurigaan bahwa kemenangan Trump dibantu oleh pasukan siber yang dikendalikan oleh Rusia langsung dari Kremlin.
Pasukan siber Rusia mempergunakan robot dan botch untuk memengaruhi pemilih Amerika.
Pasukan siber itu membuka ratusan akun bodong untuk mempromosikan dukungan kepada Trump dan mendiskreditkan Clinton dengan berbagai isu negatif.
Dengan bantuan pasukan siber rahasia yang melakukan manipulasi kampanye komputasional secara masif itu Trump akhirnya menang.