Fadli Zon: Kita Masih Punya Utang Janji Kemerdekaan
jpnn.com, JAKARTA - Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2018. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan Indonesia punya utang kepada para pahlawan untuk merealisasikan janji-janji kemerdekaan.
“Kita semua punya utang kepada para pahlawan. Bukan hanya utang jasa, tapi juga utang janji kemerdekaan," kata Fadli Zon, Sabtu (10/11) dalam keterangannya.
Menurut Fadli, bagaimana melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan masyarakat adil dan makmur, adalah janji kemerdekaan yang harus ditunaikan.
"Itulah utang kita pada para pahlawan yang telah berjuang mendirikan negara ini," jelasnya.
Menurut dia, setelah 73 tahun usia proklamasi kemerdekaan, Indonesia mestinya semakin mendekati janji-janji kemerdekaan tadi, bukan malah menjauhinya. "Jika kenyataan di lapangan bergerak ke arah sebaliknya, berarti telah terjadi pengingkaran janji. Itu harus segera dikoreksi," ungkap Fadli.
Menurut Fadli, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja saja merilis data bagaimana perekonomian Indonesia saat ini masih didominasi oleh Jawa. Hal itu ditunjukkan dengan kontribusi pulau Jawa terhadap perekonomian Indonesia yang mencapai 58,57 persen. Padahal, tahun lalu angkanya 58,49 persen. "Ini tentu saja tak bagus. Artinya, Pemerintah tidak berhasil mendistribusikan pertumbuhan ekonomi ke luar Jawa," jelasnya.
Pada saat bersamaan, lanjut Fadli, kontribusi ekonomi daerah-daerah lain justru turun. Tahun lalu kontribusi Sumatera masih 21,66 persen. Tahun ini turun menjadi 21,53 persen. Begitu juga dengan Kalimantan, yang kontribusinya turun dari 8,20 persen menjadi 8,07 persen. "Karena ekonomi kita justru kembali memusat di Jawa, ada problem keadilan dan pemerataan di situ," kata Fadli.
Menurut Fadli, dari data BPS terbaru, juga muncul fakta menarik. Meskipun secara umum tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun, namun tingkat pengangguran di desa justru meningkat. "TPT di kota turun dari 6,7 persen menjadi 6,45 persen, tapi di desa malah naik, meskipun tipis, dari 4,01 menjadi 4,04 persen," jelasnya.