Fahri Hamzah Balas Serangan Ngabalin, Hahaha
jpnn.com, JAKARTA - Tudingan Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut gerakan #2019GantiPresiden sebagai tindakan makar karena ingin mengganti presiden pada 1 Januari 2019, ditanggapi oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Fahri menganggap pernyataan tenaga ahli utama kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) muncul karena kurang baca.
"Ya memang Ali ini kurang membaca teori atau filsafat tentang kebebasan. Jadi kurang mengerti dia. Ya orang berpendapat boleh saja. Apalagi itu mekanismenya ada," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (28/8).
Fahri mengatakan, angka 2019 di jargon #2019GantiPresiden merupakan tahun pelaksaan pemilu 2019 yang merupakan proses yang konstitusional, dan demokratis.
"Sekelompok kalangan mengatakan, saya tidak mau dia lagi jadi presiden. Sebagian kalangan bilang saya mau dia presiden lagi. Semuanya legal. Pendapat," jelas Fahri.
BACA JUGA: Serangan Tajam Ngabalin ke Aktivis #2019Ganti Presiden
Bicara makar, kata mantan Wasekjen DPP PKS ini, tindakan itu ada ketentuan dan Pasal-pasal mengaturnya secara rigit. Di zaman demokrasi ini serangan dengan kata-kata tidak bisa dibilang makar.
"Yang bisa dibilang makar itu misalnya setelah dia mengatakan sesuatu, lalu dia mengumpulkan orang bersenjata, mau merebut instalasi pemerintah atau menyerang pemimpin negara. Itu makar," terangnya.(fat/jpnn)