Fahri Setuju Dibentuk Pansus Angket Divestasi Saham Freeport
"Tetapi kemudian ada lompatan. Dan lompatan ini sangat mencurigakan karena tidak saja pola ini sebenarnya sudah sering terjadi dan berakhir dengan kerugian di pihak Indonesia," tutur Fahri.
Mantan aktivis itu pun memberikan contoh pada PT Newmont. Pola penguasaannya menurut dia persis sama dengan Freeport. Di mana pemerintah seolah-olah membeli padahal sebenarnya cuma diberi utang.
"Pemberian utang itu nanti berakibat adanya kepemilikan semu, seolah-olah kita memiliki tapi sebenarnya tidak memiliki. Itulah yang terjadi dengan Inalum (membeli saham Freeport)," sebutnya.
Pola-pola semacam ini menurutnya harus dibongkar, karena tidak saja punya kemungkinan terjadinya kebohongan politik dan kebohongan publik, tetapi ada kerugian negara yang besar sekali yang seharusnya petanya berbeda jika pemerintah menunggu kontrak freeport habis pada 2021. (fat/jpnn)