Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Faisal Basri

Oleh: Dahlan Iskan

Jumat, 06 September 2024 – 07:31 WIB
Faisal Basri - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Hamid pilih menulis artikel kenangan untuk temannya itu. Saya turunkan tulisan Hamid Basyaib tentang Faisal di bawah ini.(Dahlan Iskan)

***

Qiraah Teno Faisal Basri
Oleh: Hamid Basyaib

JIKA cita-cita bangsa Palestina terwujud untuk memiliki negara sendiri, maka negeri itu akan dengan cepat menjadi pusat keuangan di Timur Tengah. "Para pebisnis dan ahli-ahli finansial Palestina yang selama ini sukses di Amerika dan Eropa, kata Faisal Basri, akan berbondong pulang ke tanah Palestina dan menggerakkan perekonomian di sana, terutama sektor finansial.”

Dia mengatakan hal itu pada diskusi dalam rangkaian acara Pekan Palestina di kampus UII Yogyakarta, 1989. Sebagai moderator, saya terperangah mendengar uraiannya yang disampaikan dengan kalem dan sarat data. Saya merasa selama ini cukup mengikuti isu konflik Timur Tengah, tapi rupanya saya hanya berfokus pada aspek politik dan militer, dan tidak pernah memikirkan sisi yang diungkap Faisal dengan sangat baik.

Harapannya tak pernah terwujud. Palestina malah semakin robek. Status financial hub itu diraih UEA, khususnya Dubai. Rupanya dia terlalu optimistis –mungkin juga optimisme ini muncul karena dorongan simpati yang meluap pada nestapa bangsa Palestina.

Akan tetapi setidaknya dia mengajukan suatu analisis yang masuk akal, lengkap dengan topangan data ekonomi yang meyakinkan, tentang suatu aspek yang hampir tak pernah disinggung oleh pengamat Timur Tengah mana pun, di Indonesia maupun luar negeri.

***

Sepuluhan tahun kemudian kami berjumpa lagi di Jakarta. Kali ini ditautkan oleh semangat sama: kita perlu memanfaatkan sistem politik yang dibuka oleh reformasi dengan membentuk partai politik. Kami merasa siap menjadi peserta dalam kontestasi demokratis untuk meraih kekuasaan, seperti sejak lama dipraktikkan di negara-negara demokrasi normal.

KAMIS kemarin itu sebenarnya Dr Faisal Basri punya jadwal ke pengadilan negeri Jakarta. Bersama tokoh pers Bambang Harymurti. Dua orang itu akan menjadi saksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA