Faridah Mengaku Dokter Bedah, Korbannya Sudah Puluhan Orang
Korban lainnya, Nia Indriani (21) mengatakan, Faridah menjanjikannya pekerjaan sebagai apoteker di RS Hermina.
Gadis asal Cimuncang, Kota Serang itu diharuskan menyerahkan uang Rp1,2 juta. “Saya tahu ada lowongan dari Asna (korban lain, red). Ketemuan di alun-alun Serang, ngasih lamaran sama uang Rp1,2 juta,” kata Nia.
Sesuai menyerahkan uang, Nia Indriani diminta mengikuti training bersama calon tenaga kerja lainnya sebelum resmi bekerja di RS Hermina. Uniknya, training tersebut dilakukan di alun-alun Serang.
“Disuruh training tanggal 20 Juli kemarin. Suka-suka dia mau dimana aja. Kadang di mal. Disuruh ngapalin aja,” kata Nia.
Samsuri (28) juga mengalami hal serupa. Dia dijanjikan bekerja sebagai operator RS Hermina. Bahkan, Samsuri rela meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai toko demi pekerjaan yang dijanjikan Faridah.
“Saya dijanjiin dapat gaji pertama Rp3,4 juta. Setiap tiga bulan ada kenaikan sekali gaji. Saya bela-belain mundur dari jaga toko,” keluh Samsuri.
Lelaki asal Brebes, Jawa Tengah itu mengaku menginginkan agar Faridah dapat mengembalikan uang miliknya. “Saya kasih sama Rp1,2 juta,” ujar Samsuri.
Sementara korban lain bernama Norma (21) mengaku sudah mencurigai Faridah sejak dilakukan training. Namun, Faridah berhasil menepisnya. “Dia selalu marah-marah, bentak-bentak. Masa, dokter kok ngomongnya kasar,” ujar Norma.