Farouk Muhammad Bertemu Dahlan Iskan, Ini yang Dibahas
”Lebih baik diuruk, dijadikan waterfront city. Biayanya tidak mahal dan harus dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah daerah,” katanya.
Reklamasi itu bakal membuat daratan Bima bertambah ribuan hektare. Seiring pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut, pertambahan daratan memang diperlukan. Apalagi, luasan Kota Bima sulit ditambah karena ada pegunungan.
”Bima bisa jadi lebih luas dan tertata. Secara ekologi, juga masih bisa diatur lewat pembuatan kanal-kanal yang dibentuk dengan indah,” kata Dahlan.
Ide waterfront city itu muncul setelah Dahlan mengamati perkembangan daerah-daerah di Tiongkok. Menurut dia, di Tiongkok banyak kota atau desa yang sebelumnya kumuh dan tertinggal tapi kini bisa maju setelah disulap dengan konsep waterfront city.
”Jadi, laut itu harus dipakai sebagai kekuatan, jangan dianggap sebagai hambatan. Kalau saja saya tidak menjadi tahanan kota, saya ajak Bapak ke sana,” ujar Dahlan, lantas tertawa.
Dahlan juga membagikan ide menyalurkan listrik bawah laut dari Lombok Timur untuk menghidupi 3 ribu tambak udang di Sumbawa Barat.
”Itu mudah sekali dan murah dibanding harus membangun PLTU yang akan kesulitan dalam penyediaan lahan,” kata Dahlan. Jika ada sambungan listrik, tambak udang itu akan bisa menjadi andalan yang luar biasa untuk kemajuan Sumbawa Barat.
Sebelum Farouk pulang, Dahlan juga didatangi pengurus Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazh. Mereka turut bersimpati dengan apa yang menimpa Dahlan Iskan.