Fernando Gantung Diri, Secarik Surat Ditemukan di Dekatnya
“Hari Jumat kemarin istrinya sudah mencari-cari, karena dia sampai malam belum pulang. Biasanya dia pulang pulang ke rumahnya,” ucap salah seorang warga.
Nando bersama istri dan dua orang anaknya merupakan warga baru di lokasi tersebut. Setelah ibunya meninggal dunia, Nando memboyong keluarganya untuk tinggal di Pematangsiantar sambil menjaga ayahnya.
Pihak Kepolisian telah membawa jasad Nando ke instalasi jenazah RSUD dr Djasamen Saragih untuk dilakukan autopsi. Tidak terlihat seorang pun keluarga Nando saat polisi membawa jasadnya dengan menggunakan mobil patroli.
Fernando sendiri disebutkan sudah jauh hari merencanakan bunuh diri yang ditandai menuliskan surat buat keluarganya.
Sebuah surat diduga ditulis korban, berisi pesan kepada Tesa dan Anggun, dua anak perempuannya. Dalam surat itu disampaikan, betapa sayangnya dia kepada anaknya dan berharap anaknya menjadi anak yang baik dan kuat.
Sementara kepada istrinya, Mak Tesa, korban berpesan untuk menjaga anak-anaknya. Korban juga memuji kebaikan istrinya. Namun dirinya tidak mampu menahan penyakit yang dideritanya. Korban juga menulis agar istrinya, tidak memikirkan untuk menikah lagi. Permintaan maaf juga disampaikan di ujung tulisan tersebut.
Sementara itu, lokasi tempat ditemukannya mayat Fernando Pasaribu menjadi perbincangan warga sekitar.
Pasalnya, rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya hampir setahun belakangan ini disinyalir sebagai tempat mengonsumsi narkoba. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya alat hisap sabu dan plastik klip bekas sabu di sekitar mayat.