FGD di Bali, LaNyalla Bicara soal Siapa Utusan Daerah
jpnn.com - DENPASAR - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan seharusnya di MPR berisi utusan daerah dari mereka yang memiliki wilayah-wilayah di Nusantara.
Entah itu raja dan sultan, atau masyarakat adat penghuni wilayah yang berbasis suku, marga, nagari, dan sejenisnya.
"Berbicara tentang utusan daerah, kita harus membaca sejarah keberadaan wilayah di Nusantara ini," kata LaNyalla dalam FGD "Siapakah Utusan Daerah MPR? Membedah Siapa Saja Utusan Daerah di MPR dan Bagaimana Pengisiannya, di Universitas Udayana, Bali, Selasa (20/6).
"Mereka inilah yang mengalami secara langsung penjajahan oleh VOC. Sehingga sejarah mencatat beberapa perlawanan terhadap Belanda telah terjadi di era Kerajaan dan Kesultanan Nusantara."
Puncaknya, lanjut LaNyalla, para raja dan sultan memberi dukungan morel dan materiel yang konkret bagi lahirnya negara ini, berupa penyerahan wilayah-wilayah mereka untuk menjadi bagian dari NKRI.
"Sikap legawa dari para raja dan sultan Nusantara itu sekaligus bukti bahwa sudah seharusnya para raja dan sultan ini adalah bagian dari pemegang saham utama negara ini," ujarnya.
Namun, fakta yang terjadi, ujar LaNyalla, kerajaan dan kesultanan di Nusantara, serta kelompok masyarakat adat tidak terlibat dan tidak memiliki saluran langsung dalam menentukan wajah dan arah perjalanan bangsa ini.
"Ingat, ada empat syarat untuk berdirinya suatu negara. Pertama, adanya rakyat. Kedua, adanya wilayah. Ketiga, terbentuknya pemerintahan, dan dan keempat, adanya pengakuan internasional," kata LaNyalla.