Final IBL 2021: Satria Muda dan Pelita Jaya Sama-Sama Pengin 2-0
"Kalau satu tim punya keunggulan di satu departemen, tim lainnya unggul di departemen lain. Maka bersyukurlah, semua akan menikmati pertandingan final yang seru," ujarnya.
Pelita Jaya tiba di final setelah melewati Louvre Dewa United Surabaya dua gim langsung dan berbekal catatan sebagai tim paling hebat di musim reguler lewat raihan 15 kemenangan dan hanya satu kekalahan.
Menariknya, satu kekalahan itu terjadi saat Pelita Jaya menghadapi Satria Muda di Seri II pada 23 Maret lalu.
"Kekalahan kemarin memang jadi pelajaran, salah satunya rebound akan kami perbaiki," ujar Ocky sembari menambahkan bahwa kekalahan di fase reguler tidak mempengaruhi kepercayaan diri timnya.
Senada dengan Ocky, pelatih kepala Satria Muda Milos Pejic tidak mau membesar-besarkan makna kemenangan mereka atas Pelita Jaya di fase reguler dan fokus untuk menatap final.
"Setiap pertandingan adalah cerita yang baru, tetapi sejujurnya saya bersiap menghadapi Pelita Jaya yang akan lebih baik dibandingkan di gelembung (Seri II)," kata Pejic.
"Tim saya siap memberikan 100 persen untuk final. Enam bulan persiapan, semoga kami bisa melakukan yang diperlukan untuk juara," imbuhnya.
Menegaskan kepercayaan diri Pejic serta menjawab pernyataan Ocky, kapten Satria Muda Arki Dikania Wisnu tidak punya pilihan selain menyatakan timnya juga membidik skor 2-0 langsung untuk final.