Friedrich Max Rumintjap Resmi Membuka Pertemuan Ilmiah Fasilitas Kesehatan Indonesia
Adapun kata pria asal Sulawesi Utara ini, Visi dari kegiatan PIFKI ini, yakni untuk membantu pemerintah dalam mencapai tujuan kesehatan nasional melalui akreditasi terhadap fasilitas kesehatan di Indonesia.
Selain itu, juga memberikan informasi kepada masyarakat dan pengguna jasa lainnya tentang kualitas dan kemampuan fasilitas Kesehatan.
“Pertemuan ilmiah ini juga sangat bermanfaat dalam peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit yang bagus dan merupakan faktor penting dalam menciptakan ketahanan kesehatan nasional,” kata dr. Friedrich.
Sebab sangat pentingnya pelayanan kesehatan rumah sakit yang bagus untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Tentu, kata dr. Friedrich seluruh fasilitas Kesehatan di Indonesia memerlukan perbaikan dari hulu ke hilir, terhadap ekosistem pelayanan kesehatan di negeri ini.
“LAFKI juga menemukan beberapa permasalahan pelayanan kesehatan rumah sakit di Indonesia masih sangat beragam. Misalkan saja perkembangan teknologi alat kedokteran yang begitu cepat. Di satu sisi, perilaku provider masih belum berubah, karena tuntutan pasien yang menginginkan kenyamanan pelayanan," imbuhnya.
Menurut Friedrich, masalah fasilitas Kesehatan di Indonesia ini, tentunya perlu dicegah dan dihilangkan. Agar masyarakat yang memilih untuk berobat ke luar negeri dapat ditarik kembali dengan memberikan kenyamanan berobat di negeri sendiri.
“Akibat kurangnya pelayanan Kesehatan yang memadai ini, Indonesia kehilangan devisa sebesar 11,5 M USD atau setara dengan Rp 170 triliun selama satu tahun. Hal ini akibat masyarakat berobat ke luar negeri yang seharusnya dapat dialihkan untuk membangun pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ungkapnya.