Gabah Rp 4.000 per Kg, Petani Blora dan Rembang Semangat
Senin, 05 Maret 2018 – 20:07 WIB
“Sebagian gabah disimpan untuk kebutuhan sendiri, sebagian dijual ke penggilingan gabah di desanya.
Dari hasil penjualan, selain untuk menyekolahkan kedua anaknya dan makan sehari-hari, kelebihannya dibelikan hal-hal yang dibutuhkan seperti motor dan sapi,” ujar Mani.
Bagi lelaki berusia 52 tahun ini, menjadi petani adalah takdir Ilahi. Ia tidak banyak mengeluh, selalu menjalani kegiatan taninya dengan riang.(adv/jpnn)