Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gadis Kecil Penggagas Hari Ibu itu Menolak Menyembah Raja Jawa

Rabu, 23 Desember 2015 – 10:07 WIB
Gadis Kecil Penggagas Hari Ibu itu Menolak Menyembah Raja Jawa - JPNN.COM
Soejatin saat memerankan lakon R.A. Kartini, 1923. Gambar ini termuat dalam buku Sumbagsihku Bagi Pertiwi. Foto: Repro Wenri Wanhar/JPNN.com.

Atas usulan Soejatin, Jong Java ikut serta dengan mengambil tema Raden Ajeng Kartini. Dan benar saja, di hari H, rombogan Jong Java mendapat applaus.

"Sambutan masyarakat di jalan-jalan kepada kami sangat besar dan kebetulan saya sendiri yang berperan sebagai Raden Ajeng Kartini," kenangnya.

Dan rupanya, mereka menang. Soejatin didaulat naik panggung menerima hadiah dari Sri Sultan Hamengkubowono VIII di Societeit Yogya.

Batin Soejatin bergemuruh. Menghadap Raja Jawa, menyembah atau tidak…menyembah atau tidak?

Kalau menyembah, "berarti menipu diri saya sendiri. Bertentangan dengan ciri-ciri saya yang ingin menghapuskan feodalisme yang saya anggap tidak adil dan bertentangan dengan kodrat manusia," gumamnya.

Kalau tidak menyembah, "saya akan mendapat cemoohan dari masyarakat, dianggap tidak tahu sopan santun, tidak tahu adat."

Perasaan itu berkecamuk di dalam gadis berusia 16 tahun. Dan di memutuskan, tidak menyembah Raja Jawa saat menerima hadiah itu.

Disaksikan para pembesar, Sultan menyerahkan hadiah berupa lampu berdiri yang indah sekali. 

INILAH kisah Soejatin. Si penggagas Kongres Perempuan Indonesia pertama, yang kemudian dijadikan Hari Ibu, 22 Desember.  Wenri Wanhar - Jawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close