Gala Desa di Kepahiang Digabung dengan Kegiatan Wisata
"Kami ingin olahraga ini disatukan dengan pariwisata. Bisa olahraga, setelah itu menikmati wisatanya," katanya, dalam memberi sambutan.
Menurut Dayat, minat olahraga warga di daerahnya, terutama yang muda, cukup besar. Karena itu, saat Gala Desa digelar, antusiasme dan minat ikut serta cukup tinggi.
"Ini sudah ada ribuan yang mau ikut," terang Kadispora Kepahiang, Su'urdi.
Memang, minat olahraga di sana cukup tinggi tapi belum seiring dengan anggaran yang disediakan pemerintah Kabupaten Kepahiang untuk olahraga.
Kadisporapar hanya mendapatkan anggaran Rp 2,5 Miliar, fasilitas olahraga pun minim, karena itu mereka berusaha untuk bisa mendapatkan bantuan membangun stadion. Lapangan yang mereka miliki di tengah kota dahulu, kini sudah dialih fungsikan menjadi taman, sehingga warga tak punya fasilitas olahraga.
Sementara itu, melihat keramaian dan antusiasme itu, Deputi Pembudayaan Olahraga R Isnanta menegaskan konsep Kepahiang menggelar Gala Desa benar-benar di lapangan desa, di puncak gunung dan di area hamparan kebun teh, membuatnya terkesan
"Ini cukup menarik, sport tourism memang harus digalakkan, apalagi daerah yang ditempati Gala Desa punya banyak potensi wisata. Olahraga, sekaligus berwisata, Sport Tourism ini cocok memang untuk Indonesia yang alamnya luar biasa," tegas Isnanta.
Dengan 9 Kecamatan dan 91 desa, Kepahiang memiliki banyak tim dan atlet yang bagus. Mereka juga sedang berjuang untuk menembus Liga 2 dengan klub andalannya, PS Kepahiang. (dkk/jpnn)