Galih Loss Mengaku Video Penistaan Agama untuk Menghibur dan Endorsemen
jpnn.com, JAKARTA - Pelaku Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss (24) atau pemilik akun TikTok @galihloss3 yang videonya menistakan salah satu agama, bertujuan murni untuk hiburan dan mendapatkan endorsemen.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Hendri Umar mengatakan akan dilakukan pendalaman, sekaligus barang bukti saat dilimpahkan ke kejaksaan nanti.
"Untuk sementara, belum ada motif lain dari si pelaku, dalam rangka membuat video di akun Tiktok ini. Jadi, memang murni benar-benar dilakukan untuk menghibur netizen dan dia hanya berusaha biar bisa diendorse," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Hendri menjelaskan pelaku saat membuat video tersebut tidak berpikir panjang sehingga akhirnya membuat satu video yang mengarah kepada adanya dugaan penistaan agama.
"Sementara untuk akun TikTok pelaku saat ini yang dipergunakan pelaku sudah kami amankan dalam status quo. Jadi, tidak bisa digunakan pihak luar maupun pihak lain," katanya.
Hendri juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih dewasa dan lebih bijak dalam bermedia sosial, sehingga tidak sampai harus berurusan dengan hukum.
"Karena memang penerapan di UU Informasi Transaksi Elektronik ini cukup jelas, sehingga itu pasti juga sangat akan bisa menjadi sarana kontrol agar jangan sampai ada video atau unggahan provokasi sehingga menimbulkan kebencian dan hal-hal lainnya," katanya.
Pelaku GNAP sendiri dilaporkan berdasarkan laporan polisi Nomor : LP/A/34/IV/2024/SPKT.DITKRIMSUS/Polda Metro Jaya, tanggal 22 April 2024, dikenakan dengan pasal 28 ayat (2) jo pasal 45 A ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan/atau pasal 156 a KUHP.