Gandeng KLHK, Ansy Lema DPR Beri Bantuan Kepada 10 Kelompok Tani Hutan
Adapun, bantuan ini diberikan kepada sembilan (9) kelompok asal Kabupaten Rote Ndao dan satu (1) kelompok asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Penyaluran bantuan dengan total Rp 50 juta per kelompok tersebut dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama sebesar Rp 30 juta dan tahap kedua sebesar Rp 20 juta.
Kabupaten Rote dipilihan sebagai penerima bantuan sebagai bukti bahwa wilayah paling selatan Negara Kesatuan Republik Indonesia itu, yang merupakan beranda depan Indonesia sungguh mendapatkan perhatian pemerintah pusat.
Selama ini ada kesan, daerah-daerah perbatasan kurang mendapatkan perhatian pemerintah pusat.
Ansy menambahkan hal ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo, yakni membangun dari pinggiran, dari daerah-daerah yang dikategori Daerah 3T yang merupakan daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.
Sebagian besar daerah 3T menjadi gerbang tapal batas Indonesia. Letak daerah yang berada jauh dari ibu kota negara juga ibu kota provinsi menjadikan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat dikarenakan pembangunan infrastruktur yang belum merata.
“Total nominal Rp 500 juta bantuan Bang Pesona adalah jumlah yang sangat fantastis. Kalau bukan sebagai anggota DPR RI, saya tidak mungkin bisa membantu rakyat NTT dengan uang sebanyak itu. Dengan berpolitik secara baik dan benar, saya bisa membantu banyak masyarakat. Hakekat politik adalah menggunakan otoritas yang dimiliki untuk bekerja membantu rakyat. Kekuasaan adalah alat untuk melayani rakyat,” tambahnya.
Mantan dosen ini menegaskan, inti dan tujuan politik yang seharusnya adalah kerja nyata untuk rakyat dan kerja membantu rakyat. Kekuasaan adalah alat untuk mewujudkan tujuan politik, yakni mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial. Otoritas politik dimanfaatkan untuk mengalokasikan anggaran agar tepat sasar dan tepat guna bagi masyarakat yang membutuhkan.
Saat ini, 10 kelompok tani hutan penerima bantuan tengah membelanjakan alokasi uang tahap pertama. Misalnya, beberapa kelompok di Rote membeli anakan babi untuk dipelihara. Potensi peternakan babi di Rote secara khusus, dan NTT secara umum sangat besar karena ketersediaan pakan dan pasar yang melimpah.(fri/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: