Ganjar Pranowo Diadang Eks Napi Terorisme Jelang Upacara Sumpah Pemuda, Langsung Hormat
Ganjar pun langsung tersenyum, menepuk-nepuk pundak Sri Puji dan mengucapkan terima kasih. Dia juga sempat membentangkan sang Dwiwarna itu bersama Sri Puji dan menghormat.
"Ini bendera kami jahit sendiri pak, sebagai simbol bahwa kami eks napiter telah menyatakan kembali pada NKRI," ungkap Sri Puji.
Ganjar kemudian mengajak Sri Puji berbincang-bincang. Termasuk menanyakan kisah selama Sri Puji tersesat dalam jaringan terorisme sampai kembali sadar, dan meminta masukan agar masyarakat lain tidak terjerumus dalam jurang yang sama.
"Surprise sekali saya mendapat kado ini. Menarik ya, karena kita menemukan saudara-saudara kita yang pernah tersesat dan mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Hari ini, mereka sudah melakukan aktivitas untuk berbagi pengalaman, cerita bagaimana nilai-nilai kemanusiaan, kebangsaan penting untuk dijaga," kata Ganjar.
Ganjar juga menyampaikan pesan dari para eks Napiter ini kepada masyarakat agar selalu berhati-hati. Apabila ada orang yang mengajak untuk merusak dan memecah belah, maka harus dicek terlebih dahulu kebenarannya.
"Kami bangga banyak anak bangsa yang kembali sadar. Kami harapkan mereka menjadi juru bicara untuk mengkampanyekan bagaimana berbangsa, bernegara dan berpancasila. Kami juga akan mendampingi, akan kami bantu agar mereka bisa kembali bermasyarakat dan melakukan usaha," pungkasnya.
Sri Puji sengaja memberikan kado Bendera Merah Putih saat hari ulang tahun Ganjar. Bendera berukuran 40x60 cm itu dijahit sendiri oleh para eks Napiter di Yayasan Persadani.
"Kami ingin memberikan sesuatu pada Pak Ganjar di hari bahagia ini. Kami ingin memberikan simbol pada Pak Ganjar selaku bapak kami di Jawa Tengah, bahwa ini lho, ada warga bapak yang dulunya 'nakal' sekarang sudah kembali ke NKRI. Kami ingin memberikan kontribusi pada negara khususnya Pemprov Jateng untuk bisa bersinergi dengan program-program yang ada di Jateng," tuturnya.