Ganjar Sambut Baik Hadirnya Rama yang Melayani Pasien Covid di RS
Ganjar pun meminta tiga mahasiswa pencipta robot tersebut yakni Abbas Kiarostami Permana, Ainur Rofik dan Wahyu Hidayat untuk mendemonstrasikan.
Setelah dihidupkan dan dikontrol melalui remote, robot RAMA itu bisa berjalan sendiri ke sejumlah tempat dengan sukses.
Selain bisa mengantar makanan, obat-obatan dan kebutuhan pasien, robot itu juga dilengkapi dengan tab yang bisa digunakan untuk komunikasi. Jadi, pasien bisa video call dengan perawat atau dokter melalui layar tab yang menempel di robot itu.
"Kalau melihat bentuk dan fungsinya, ini sebenarnya nama yang paling pas adalah robot ater-ater (tukang hantar)," kata Ganjar.
Ganjar mengapresiasi inovasi robot yang diciptakan Polines itu. Dengan robot tersebut, maka pasien covid-19 bisa dilayani dengan baik tanpa ada sentuhan langsung dengan tenaga medis lainnya.
"Ini bagus, kelebihannya menggantikan perawat sehingga tidak bersentuhan langsung, sehingga melindungi tenaga medis kita. Ini juga bisa mengurangi penggunaan APD," jelasnya.
Secara keseluruhan, robot pengganti tenaga medis itu sudah bisa diaplikasikan. Namun, perlu terus dikembangkan agar lebih optimal.
"Seperti kakinya harus diperbaiki agar bisa menaiki tangga atau jalan yang terjal, juga bisa ditambah sensor atau alat untuk membuka pintu kamar pasien. Kalau itu bisa, tentu sangat bermanfaat untuk penanganan pasien, tidak hanya covid-19, tapi bisa untuk penyakit menular lainnya," sambungnya.