Ganjil Genap di Kota Bogor Merugikan Pelaku Usaha?
jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya menilai uji coba ganjil genap yang telah diterapkan dua akhir pekan berjalan efektif.
Bima mengatakan, dari laporan yang diterima kondisi mobilitas di Kota Bogor, Jawa Barat, memang cenderung lebih landai dibanding hari sebelumnya. Mengingat, pekan ini merupakan long weekend pascaHari Raya Imlek.
“Kami sudah pelajari data–datanya, yang masuk ke Bogor lewat exit Tol Baranangsiang dan Sentul Selatan pengurangannya cukup signifikan. Di dalam Kota Bogor juga selama dua minggu ini enggak ada kemacetan dan penumpukan,” kata Bima pada awak media saat meninjau pelaksanaan ganjil genap hari terakhir, di jalur masuk arah Kota Bogor di Tol Jagorawi, Minggu (14/2).
Sehingga kata Bima Arya, dari segi mobilitas kebijakan ganjil genap ini berhasil. Begitu pun kata dia, dari jumlah kasus Covid-19 di Kota Bogor selama beberapa hari ini dapat ditekan.
Contoh pada 6 Februari lalu, kasus terkonfirmasi positif di Kota Bogor mencapai puncaknya sebesar 187 kasus. Sedangkan tanggal 13 Februari lalu, penambahan kasus sebanyak 128 kasus.
“Jadi kami lihat ada angka yang terus menurun dari minggu lalu. Kami masih akan pelajari, besok dan beberapa hari ke depan. Tetapi trennya sudah terlihat, ada indikasi yang kuat tren itu menurun. Sekitar 31 persen,” tegas Bima.
Namun analisa itu, bukan hanya soal tren kasus positif. Ada tiga faktor yang menjadi indikator apakah kemudian kebijakan ganjil genap ini dilanjut.
Pertama adalah dari dimensi mengurangi mobilitas warga yang tadi dikatakan berhasil. Mobilitas warga Bogor dan luar Kota Bogor berkurang.