Gara-gara Beri Pernyataan Soal BPK di Media, Pejabat Ini Mendadak Diganti
jpnn.com, MURATARA - Bupati Muratara, H Syarif Hidayat secara mendadak mencopot Syarifudin dari jabatannya, Asisten Tata Pemerintahan. Sebagai gantinya, Bupati menunjuk Tarmizi.
‘’Syarifudin dianggap telah mencederai kinerja pemerintah daerah dengan mengeluarkan pernyataan pribadi di media, terkait pemberitaan BPK RI. Tindakan ini di luar koridor kerja asisten I dan dianggap sangat mengganggu kinerja pemerintah,’’ ujar Bupati H Syarif Hidayat seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.
Hal ini diungkapkan bupati di hadapan seluruh pejabat Pemkab Muratara di ruang pertemuan di lantai II.
‘’Kita copot dulu untuk penyegaran dan pejabat yang baru harus membenahi tugas agar lebih baik. Nanti akan kita carikan posisi lain lagi," tegasnya.
Dikatakan, statement yang dimuat media tak seharusnya dikeluarkan Asisten I Pemda Muratara, karena itu berkaitan dengan kinerja BPK sebagai tim auditor.
‘’Yang lebih tepat memberikan pernyataan itu seharusnya Inspektorat, sekretaris daerah, atau bupati secara langsung. Jadi, kami tegaskan itu pernyataan pribadi bukan pernyataan resmi pemerintah daerah. Tolong dimuatkan permintaan maaf kami. Kami minta maaf ke jajaran BPK RI dan BPK Provinsi," ujarnya.
Diungkapkan, media tak salah karena membuat pemberitaan sesuai fakta yang ada. "Saya tegaskan, Sumeks tidak salah, karena memuat berita sesuai kondisi apa adanya. Bahkan, sudah ada upaya konfirmasi," timpalnya.
Dikatakan, pihaknya tahu BPK sangat profesional sesuai keilmuan. ‘’Terkait pernyataan yang menyakitkan itu, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Memang sudah tugas auditor memeriksa apa yang ada di lapangan. BPK tidak mungkin membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar," pungkasnya.