Gedung DPR Berpotensi Boroskan Anggaran Rp 602 M
Kamis, 14 April 2011 – 07:57 WIB
Dengan standar tertinggi, biaya pekerjaan standar per meter persegi bisa ditekan menjadi Rp 4,11 juta. Sementara, biaya pekerjaan non standar bisa ditekan menjadi Rp 2,5 juta per meter persegi. Total biaya pekerjaan per meter persegi menjadi Rp 6,7 juta per meter persegi (selengkapnya di grafis). ”Dengan dimensi luas per lantai yang sama, maka cukup dibangun 18 lantai,” jelas Firdaus.
Jika dikalikan dengan luas gedung, maka pagu anggaran gedung baru DPR bisa ditekan menjadi Rp 535,67 miliar. Firdaus menyatakan, jika dibandingkan dengan pagu anggaran DPR saat ini, terdapat selisih biaya gedung sebesar Rp 602,52 miliar.
Dari sini, Firdaus menilai bisa jadi ada praktek mark up dalam pembangunan gedung baru DPR. Dari segi kebutuhan, seharusnya gedung baru DPR lebih mengedepankan fungsi kerja. Namun, fasilitas-fasilitas tambahan di DPR nampaknya berkontribusi memperbesar anggaran gedung. ”Kalau 157 ribu mencakup fasilitas tambahan, maka perlu dibuka desain setiap lantai seperti apa,” ujarnya menegaskan.
Koordinator ICW Bidang Korupsi dan Politik Ade Irawan menambahkan, temuan ini akan segera ditindaklanjuti ke lembaga terkait. Kementrian PU harus sesegera mungkin melakukan evaluasi atas pembangunan gedung baru DPR. ”Bukan kami merekomendasikan agar pembangunan gedung DPR dilanjutkan, tapi rencana ini belum perlu dilaksanakan,” kata Ade.