Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gelar Doa Bersama Sambut Tahun Baru, Habib Salim Bermunajat Demi Perubahan di 2021

Jumat, 01 Januari 2021 – 14:45 WIB
Gelar Doa Bersama Sambut Tahun Baru, Habib Salim Bermunajat Demi Perubahan di 2021 - JPNN.COM
Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf saat menghadiri Doa Bersama untuk Indonesia Sehat yang diselenggarakan secara virtual oleh PKS, Kamis (31/12) malam. Foto: Dokumen Humas DPP PKS

Somad mengungkapkan itu juga dalam Doa Bersama untuk Indonesia Sehat yang diselenggarakan secara virtual oleh PKS, Kamis kemarin malam.

Nasihat pertama yakni sehat dari wabah penyakit Covid-19. Selanjutnya sehat dari penyakit ketidakadilan. Umat Islam diajarkan bersikap adil sebab dengan keadilan lebih mendekatkan diri kepada ketakwaan.

"Bahkan dengan yang berbeda agama, umat tetap diminta bersikap adil, walaupun berbeda agama selama tidak mengusirmu dari kampung halaman, berbuat baiklah dan bersikaplah adil," ujar Somad, Kamis kemarin.

Nasihat selanjutnya, kata Somad, sehat dari penyakit zalim. UAS, sapaan Ustaz Abdul Somad mengingatkan, kezaliman akan menjadi kegelapan sampai hari kiamat.

Kemudian UAS menasihati bahwa bangsa Indonesia harus terbebas dari penyakit Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). UAS menegaskan KKN tidak berlaku dalam Islam.

"Nabi SAW mengajarkan untuk urusan yang berat maka letakkan saudaranya. Untuk yang ringan, ajak sahabat. Tidak ada istilah KKN," terang UAS.

Terakhir, kata UAS, Indonesia harus sehat dari penyakit moral dan maksiat. UAS mengingatkan agar umat takut pada perbuatan maksiat. Sebab, azab menanti kepada yang berbuat dan membiarkan terjadinya maksiat.

"Insyaallah selama ada amar makruf nahi mungkar, selama ada lisan yang tidak pernah takut kepada orang zalim, meskipun memegang kekuasaan, umat akan sehat dari penyakit maksiat ini," beber UAS.(ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Habib Salim menjelaskan perubahan ini dapat terjadi karena dua sebab. Pertama seseorang berubah ketika melihat faktor eksternal.

Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close